Categories Keuangan

Analisis Laporan Keuangan Manufaktur Indonesia

Analisis laporan keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia: Bayangkan, dunia bisnis di Indonesia yang dinamis, penuh lika-liku, dan persaingan ketat. Di tengah gemerlapnya mesin-mesin pabrik dan hiruk-pikuk produksi, ada satu hal yang menentukan nasib sebuah perusahaan manufaktur: laporan keuangan. Memahami isi laporan ini bukan sekadar tugas akuntan, melainkan kunci untuk mengungkap potensi, risiko, dan peluang perusahaan untuk berjaya di pasar yang semakin kompetitif.

Dari neraca hingga laporan arus kas, setiap angka bercerita. Mari kita bedah seluk-beluknya!

Laporan keuangan perusahaan manufaktur menyimpan rahasia sukses atau kegagalannya. Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana menganalisis laporan keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia, mulai dari memahami komponen-komponen utamanya, menghitung rasio keuangan yang relevan, hingga mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kinerja keuangan. Dengan pemahaman yang komprehensif, Anda bisa membaca “bahasa” angka-angka ini dan membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas.

Table of Contents

Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Indonesia: Bongkar Rahasianya!

Ngomongin bisnis manufaktur di Indonesia, nggak bisa lepas dari laporan keuangannya. Laporan ini ibarat peta harta karun yang nunjukin kesehatan finansial perusahaan. Dengan memahami laporan keuangan, kita bisa melihat seberapa untung, seberapa efisien, dan seberapa kuat perusahaan manufaktur tersebut dalam menghadapi badai ekonomi. Yuk, kita bedah lebih dalam!

Komponen Utama Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur, Analisis laporan keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia

Laporan keuangan perusahaan manufaktur, mirip kayak perusahaan lain, terdiri dari tiga komponen utama: Laporan Laba Rugi, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Tapi, ada sedikit perbedaan di beberapa pos yang perlu diperhatikan, terutama karena adanya unsur biaya produksi yang lebih kompleks.

Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dengan Jenis Perusahaan Lain

Perbedaan paling kentara ada di Laporan Laba Rugi. Perusahaan manufaktur punya pos biaya produksi yang lebih detail, meliputi bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Ini berbeda dengan perusahaan jasa atau perdagangan yang nggak punya biaya produksi sekompleks itu. Neraca juga akan menampilkan aset tetap seperti mesin dan peralatan produksi yang nilainya signifikan bagi perusahaan manufaktur.

Rasio Keuangan Utama Perusahaan Manufaktur

Memahami kinerja perusahaan manufaktur nggak cukup cuma liat angka-angka mentah. Kita butuh rasio keuangan untuk membandingkan kinerja antar periode atau dengan kompetitor. Berikut beberapa rasio kunci:

Rasio Rumus Interpretasi Contoh Penerapan
Rasio Keuntungan Bruto (Penjualan – Harga Pokok Penjualan) / Penjualan Menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola harga pokok penjualan. Rasio yang tinggi mengindikasikan efisiensi yang baik. PT. Maju Jaya memiliki rasio keuntungan bruto 30%, menunjukkan efisiensi yang cukup baik dalam mengelola biaya produksi.
Rasio Perputaran Persediaan Harga Pokok Penjualan / Persediaan Rata-rata Menunjukkan seberapa cepat perusahaan menjual persediaannya. Rasio yang tinggi menunjukkan perputaran persediaan yang cepat dan efisien. PT. Sejahtera Abadi memiliki rasio perputaran persediaan 6 kali per tahun, menunjukkan perputaran persediaan yang relatif cepat.
Rasio Aktivitas Aset Tetap Penjualan / Aset Tetap Menunjukkan seberapa efektif perusahaan memanfaatkan aset tetapnya untuk menghasilkan penjualan. PT. Makmur Sentosa memiliki rasio aktivitas aset tetap 2, menunjukkan setiap rupiah investasi pada aset tetap menghasilkan dua rupiah penjualan.

Ilustrasi Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur Fiktif

Bayangkan PT. Kreatif Indonesia, perusahaan manufaktur sepatu. Berikut ilustrasi laporan laba rugi mereka:

Pos Jumlah (Rp)
Penjualan 1.000.000.000
Harga Pokok Penjualan (HPP) 600.000.000
Laba Kotor 400.000.000
Beban Operasional (Gaji, Sewa, dll.) 150.000.000
Laba Sebelum Pajak 250.000.000
Pajak Penghasilan 50.000.000
Laba Bersih 200.000.000

HPP yang besar mencerminkan biaya produksi sepatu yang tinggi, meliputi bahan baku kulit, tenaga kerja penjahit, dan biaya overhead pabrik seperti listrik dan sewa gedung.

Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Indonesia

Kondisi ekonomi makro seperti inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah sangat berpengaruh terhadap biaya produksi dan penjualan. Perubahan kebijakan pemerintah, persaingan bisnis, dan ketersediaan bahan baku juga menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Contohnya, kenaikan harga bahan baku impor akibat pelemahan rupiah akan langsung memukul laba perusahaan manufaktur.

Dalam topik ini, Anda akan menyadari bahwa Pilihan kuliner halal dan kekinian di Jakarta Selatan yang lagi hits sangat informatif.

Analisis Rasio Keuangan

Laporan keuangan perusahaan manufaktur, sekilas memang terlihat cuma deretan angka membosankan. Tapi, di balik angka-angka itu tersimpan rahasia sukses atau malah jebakan batman sebuah bisnis. Nah, untuk menguak misteri tersebut, kita perlu menggunakan alat ajaib: analisis rasio keuangan. Dengan metode ini, kita bisa melihat kesehatan finansial perusahaan secara lebih detail dan menyeluruh, dari likuiditas hingga profitabilitasnya.

Siap-siap terpukau!

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Bayangkan kayak gini: perusahaan punya utang yang harus dibayar bulan depan, apakah mereka punya cukup uang kas untuk membayarnya? Dua rasio penting yang sering digunakan adalah Current Ratio dan Quick Ratio.

  • Current Ratio: Menghitung perbandingan antara aset lancar (kas, piutang, persediaan) dengan kewajiban lancar. Rumusnya: Aset Lancar / Kewajiban Lancar. Rasio ideal biasanya di atas 1, menunjukkan perusahaan mampu menutup kewajiban jangka pendeknya.
  • Quick Ratio: Mirip Current Ratio, tapi lebih konservatif karena tidak memasukkan persediaan dalam perhitungan. Rumusnya: (Aset Lancar – Persediaan) / Kewajiban Lancar. Ini karena persediaan belum tentu bisa langsung dikonversi menjadi kas.

Semakin tinggi rasio likuiditas, semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek. Namun, rasio yang terlalu tinggi juga bisa mengindikasikan manajemen kas yang kurang efisien.

Rasio Solvabilitas

Nah, kalau rasio likuiditas fokus ke jangka pendek, rasio solvabilitas melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Seberapa mampu perusahaan bertahan dalam jangka panjang? Kita bisa lihat dari rasio ini.

  • Debt-to-Equity Ratio: Menunjukkan proporsi pendanaan dari hutang terhadap ekuitas. Rumusnya: Total Hutang / Total Ekuitas. Rasio yang tinggi menunjukkan perusahaan bergantung besar pada hutang, meningkatkan risiko keuangan.
  • Times Interest Earned: Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dari pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT). Rumusnya: EBIT / Beban Bunga. Rasio yang tinggi menandakan perusahaan mampu membayar bunga dengan mudah.

Rasio solvabilitas yang sehat menunjukkan perusahaan memiliki struktur keuangan yang kuat dan berkelanjutan.

Rasio Profitabilitas

Setelah likuiditas dan solvabilitas, kita perlu melihat seberapa menguntungkan perusahaan tersebut. Rasio profitabilitas menjawab pertanyaan ini. Berikut contoh perhitungan untuk dua perusahaan manufaktur fiktif, PT Maju Jaya dan PT Sejahtera Abadi:

Perusahaan Rasio Nilai Interpretasi
PT Maju Jaya Gross Profit Margin 40% Cukup baik, menunjukkan efisiensi dalam mengelola harga pokok produksi.
PT Maju Jaya Net Profit Margin 15% Menunjukkan laba bersih yang cukup baik terhadap penjualan.
PT Sejahtera Abadi Gross Profit Margin 30% Masih bisa ditingkatkan, perlu evaluasi efisiensi produksi.
PT Sejahtera Abadi Net Profit Margin 8% Laba bersih relatif rendah, perlu strategi peningkatan profitabilitas.

Catatan: Angka-angka di atas hanyalah contoh ilustrasi.

Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengelola asetnya. Seberapa cepat persediaan terjual? Seberapa cepat aset diputar untuk menghasilkan penjualan? Ini penting untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

  • Inventory Turnover: Menunjukkan seberapa cepat persediaan terjual. Rumusnya: Harga Pokok Penjualan / Persediaan Rata-rata. Turnover yang tinggi menunjukkan efisiensi dalam manajemen persediaan.
  • Asset Turnover: Menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rumusnya: Penjualan / Total Aset. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi penggunaan aset.

Analisis rasio aktivitas membantu perusahaan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan efisiensi operasionalnya.

Analisis Tren Rasio Keuangan

Melihat rasio keuangan hanya pada satu periode saja tidak cukup. Kita perlu menganalisis trennya selama beberapa periode untuk melihat pola dan mengidentifikasi potensi masalah. Misalnya, jika Current Ratio terus menurun selama tiga tahun terakhir, ini bisa menjadi sinyal peringatan akan kesulitan likuiditas di masa depan. Dengan menganalisis tren, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menghindari masalah yang lebih besar.

Analisis Laporan Arus Kas

Analisis laporan keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia

Laporan arus kas, bukan cuma deretan angka membosankan, lho! Bagi perusahaan manufaktur, laporan ini adalah jendela untuk mengintip kesehatan keuangannya secara real-time. Ia menunjukkan bagaimana uang masuk dan keluar perusahaan, bukan sekadar laba bersih di laporan laba rugi yang bisa saja “dihias”. Dengan memahami arus kas, perusahaan bisa tahu apakah mereka mampu membayar tagihan, investasi, bahkan ekspansi bisnis.

Pentingnya Laporan Arus Kas bagi Perusahaan Manufaktur

Bayangkan kamu punya bisnis kerajinan tangan. Laba bersih terlihat bagus, tapi ternyata uang tunai terbatas karena pembayaran bahan baku dan gaji tertunda. Nah, itulah pentingnya laporan arus kas. Ia memberikan gambaran yang lebih akurat tentang likuiditas perusahaan manufaktur. Perusahaan bisa menilai kemampuannya dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek (misalnya, membayar gaji, membeli bahan baku) dan jangka panjang (misalnya, membayar utang, investasi besar).

Dengan begitu, risiko keuangan bisa diminimalisir, dan keputusan bisnis jadi lebih tepat sasaran.

Langkah-Langkah Analisis Laporan Arus Kas Langsung dan Tidak Langsung

Ada dua metode utama dalam menyusun laporan arus kas: metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung mencatat secara detail setiap penerimaan dan pengeluaran kas, sementara metode tidak langsung memulai dari laba bersih dan menyesuaikannya dengan perubahan akun neraca. Baik metode langsung maupun tidak langsung sama-sama penting, dan pilihannya bergantung pada kebutuhan dan preferensi perusahaan.

  • Metode Langsung: Mencatat setiap transaksi kas secara detail. Lebih mudah dipahami, tetapi membutuhkan data yang lebih lengkap dan detail.
  • Metode Tidak Langsung: Memulai dari laba bersih dan menyesuaikannya dengan perubahan akun neraca. Lebih mudah disusun, tetapi membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara laba bersih dan arus kas.

Analisisnya melibatkan membandingkan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dari periode ke periode, serta menganalisis tren dan rasio yang relevan.

Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Manufaktur Fiktif

Berikut contoh laporan arus kas perusahaan manufaktur fiktif “Karya Mandiri Jaya” untuk tahun 2023, menggunakan metode tidak langsung:

Aktivitas Jumlah (dalam jutaan rupiah)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba Bersih 100
Penyesuaian:
Depresiasi 10
Keuntungan penjualan aset (5)
Peningkatan piutang usaha (20)
Peningkatan persediaan (15)
Peningkatan utang usaha 12
Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Net 62
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian peralatan (50)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi, Net (50)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan pinjaman 30
Pembayaran dividen (10)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan, Net 20
Peningkatan Kas Neto 32

Penjelasan: Karya Mandiri Jaya memiliki arus kas positif dari aktivitas operasi, menunjukkan kemampuan menghasilkan uang dari kegiatan utamanya. Investasi negatif menunjukkan adanya pengeluaran untuk peralatan. Arus kas positif dari aktivitas pendanaan didapat dari pinjaman. Secara keseluruhan, perusahaan mengalami peningkatan kas neto sebesar 32 juta rupiah.

Potensi Masalah Keuangan yang Dapat Diidentifikasi dari Laporan Arus Kas

Laporan arus kas bisa menunjukkan berbagai masalah, seperti arus kas negatif dari aktivitas operasi yang mengindikasikan masalah dalam pengelolaan operasional, atau ketergantungan yang tinggi pada pendanaan eksternal. Rasio likuiditas, seperti current ratio dan quick ratio, juga bisa dihitung dari data laporan arus kas dan neraca untuk menilai kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendek.

Penggunaan Laporan Arus Kas untuk Memprediksi Kemampuan Perusahaan Membayar Hutang

Dengan menganalisis tren arus kas dari aktivitas operasi, perusahaan bisa memprediksi kemampuannya membayar hutang jangka pendek. Arus kas yang konsisten dan positif menunjukkan kemampuan yang baik. Untuk hutang jangka panjang, analisis yang lebih komprehensif dibutuhkan, termasuk mempertimbangkan rencana investasi dan pendanaan di masa mendatang. Contohnya, jika perusahaan memiliki proyeksi arus kas positif yang konsisten selama beberapa tahun ke depan, maka kemampuannya membayar hutang jangka panjang akan lebih terjamin.

Analisis Neraca

Neraca, salah satu laporan keuangan terpenting, memberikan gambaran singkat tentang kesehatan finansial perusahaan manufaktur di Indonesia. Dengan memahami komponen dan trennya, kita bisa mengendus potensi keuntungan dan risiko yang mengintai. Jadi, siap-siap kuliti laporan ini!

Komponen Utama Neraca Perusahaan Manufaktur

Neraca perusahaan manufaktur, nggak jauh beda sama neraca perusahaan lain, terdiri dari tiga komponen utama: Aset, Kewajiban, dan Ekuitas. Aset mewakili apa yang dimiliki perusahaan (misalnya, gedung pabrik, mesin produksi, bahan baku), Kewajiban adalah apa yang harus dibayar perusahaan (misalnya, utang bank, utang usaha), dan Ekuitas merupakan selisih antara aset dan kewajiban, mewakili kepemilikan pemegang saham.

Analisis Struktur Aset, Kewajiban, dan Ekuitas

Menganalisis struktur ketiganya penting banget untuk melihat keseimbangan keuangan perusahaan. Rasio-rasio keuangan, seperti rasio lancar (Current Ratio) dan rasio hutang (Debt Ratio), bisa memberikan gambaran seberapa mampu perusahaan memenuhi kewajibannya dan seberapa besar ketergantungannya pada hutang. Analisis ini juga bisa mengungkap efisiensi penggunaan aset dan manajemen modal kerja.

Data tambahan tentang Rekomendasi tempat kuliner hits di Bandung untuk keluarga tersedia untuk memberi Anda pandangan lainnya.

Contoh Analisis Struktur Modal Perusahaan Manufaktur

Bayangkan PT Maju Jaya, sebuah perusahaan manufaktur sepatu. Berikut contoh analisis struktur modalnya (data fiktif):

  • Aset: Rp 10.000.000.000 (terdiri dari aset lancar seperti kas, piutang, persediaan bahan baku dan aset tidak lancar seperti tanah, bangunan, mesin)
  • Kewajiban: Rp 5.000.000.000 (terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang)
  • Ekuitas: Rp 5.000.000.000 (modal sendiri)

Dari data di atas, terlihat bahwa PT Maju Jaya memiliki struktur modal yang seimbang, dengan perbandingan aset dan kewajiban yang relatif sama. Namun, analisis lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keseimbangan tersebut sehat dan berkelanjutan.

Potensi Risiko Keuangan dari Neraca

Neraca bisa menunjukkan beberapa risiko, seperti rasio lancar yang rendah menandakan kesulitan membayar kewajiban jangka pendek. Tinggi nya rasio hutang bisa mengindikasikan perusahaan terlalu bergantung pada pinjaman dan rentan terhadap fluktuasi suku bunga. Persediaan bahan baku yang menumpuk bisa menjadi indikasi permintaan pasar yang menurun. Semua ini perlu diwaspadai!

Analisis Tren Neraca Selama Beberapa Periode

Membandingkan neraca selama beberapa periode (misalnya, tahunan) sangat penting untuk melihat tren dan perubahan signifikan. Misalnya, peningkatan terus menerus pada utang jangka panjang bisa menunjukkan adanya ekspansi bisnis yang agresif, namun juga bisa berisiko jika tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan yang signifikan. Penurunan aset lancar bisa mengindikasikan masalah likuiditas. Dengan memantau tren ini, perusahaan bisa mengambil langkah antisipasi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan

Ngomongin kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia, nggak bisa cuma liat angka-angka di laporan keuangan aja. Ada banyak faktor eksternal dan internal yang saling berkaitan dan mempengaruhi seberapa sukses sebuah perusahaan. Bayangin kayak puzzle, kalau satu bagian aja nggak pas, gambarnya jadi nggak lengkap. Nah, kita akan bongkar satu per satu faktor-faktor kunci yang perlu kamu perhatikan.

Pengaruh Siklus Ekonomi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur

Kondisi ekonomi nasional bak rollercoaster, naik-turunnya berpengaruh banget ke perusahaan manufaktur. Saat ekonomi lagi booming, permintaan produk tinggi, penjualan meroket, dan profit pun membengkak. Sebaliknya, saat ekonomi lesu, permintaan turun drastis, perusahaan harus berjuang keras menekan biaya produksi, bahkan mungkin harus mengurangi produksi atau PHK karyawan. Misalnya, selama pandemi COVID-19, banyak perusahaan manufaktur yang mengalami penurunan penjualan karena pembatasan mobilitas dan penurunan daya beli masyarakat.

Namun, beberapa perusahaan yang mampu beradaptasi dengan cepat, misalnya dengan beralih ke produksi barang-barang yang dibutuhkan selama pandemi (seperti masker dan alat pelindung diri), justru bisa tetap bertahan bahkan berkembang.

Dampak Regulasi Pemerintah terhadap Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Pemerintah punya peran penting dalam mengatur jalannya bisnis, termasuk perusahaan manufaktur. Regulasi seperti pajak, perizinan, standar lingkungan, dan ketenagakerjaan, secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi laporan keuangan. Kebijakan pemerintah yang mendukung, misalnya insentif pajak untuk industri tertentu, bisa meningkatkan profitabilitas. Sebaliknya, regulasi yang terlalu ketat atau berubah-ubah bisa menambah beban biaya dan mengurangi keuntungan. Contohnya, kenaikan harga BBM bisa meningkatkan biaya produksi dan menurunkan margin keuntungan perusahaan manufaktur.

Pengaruh Persaingan Industri terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur

Dunia manufaktur itu kompetitif banget! Banyak perusahaan yang memproduksi barang serupa, sehingga persaingan harga dan inovasi jadi kunci. Jika perusahaan nggak mampu bersaing, baik dari segi harga maupun kualitas produk, maka profitabilitasnya bisa tergerus. Perusahaan harus pintar-pintar menentukan strategi, misalnya dengan fokus pada diferensiasi produk, peningkatan efisiensi, atau ekspansi pasar baru. Contohnya, persaingan di industri makanan dan minuman yang sangat ketat menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dan menciptakan produk baru agar tetap menarik konsumen.

Faktor Internal yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur

Selain faktor eksternal, kinerja keuangan juga ditentukan oleh faktor internal perusahaan. Efisiensi operasional, misalnya, sangat penting untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas. Strategi pemasaran yang tepat juga berperan besar dalam meningkatkan penjualan. Perusahaan yang mampu mengelola sumber daya manusia dengan baik, memiliki sistem manajemen yang efektif, dan inovasi produk yang berkelanjutan, akan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih baik.

Contohnya, perusahaan yang menerapkan teknologi digital dalam proses produksi bisa meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya produksi.

Ringkasan Faktor-Kunci dalam Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Indonesia

Secara singkat, menganalisis laporan keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia membutuhkan pemahaman yang menyeluruh terhadap berbagai faktor yang saling terkait. Faktor-faktor kunci yang perlu dipertimbangkan meliputi kondisi ekonomi makro, regulasi pemerintah, persaingan industri, dan faktor internal perusahaan seperti efisiensi operasional dan strategi pemasaran. Dengan menganalisis semua faktor ini, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja keuangan dan prospek perusahaan manufaktur di masa depan.

Pemungkas: Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Indonesia

Analisis laporan keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia

Menganalisis laporan keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia bukanlah sekadar melihat angka-angka, melainkan membaca narasi bisnis yang kompleks. Dari perhitungan rasio likuiditas hingga analisis laporan arus kas, setiap langkah analisis memberikan gambaran yang lebih utuh tentang kesehatan finansial perusahaan. Dengan pemahaman yang mendalam, Anda dapat mengidentifikasi potensi masalah, peluang investasi, dan strategi yang tepat untuk mencapai kesuksesan. Jadi, jangan hanya melihat angka, pahami ceritanya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *